post image

Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan Penyakit Diare

Menurut World Health Organization (WHO) penyakit diare didefinisikan sebagai suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasanya yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari.

Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 memperlihatkan prevalensi diare :

  • Semua kelompok umur sebesar 8%
  • Balita sebesar 12,3%
  • Bayi sebesar 10,6%. 

Sample Registration System tahun 2018, diare tetap menjadi salah satu penyebab utama kematian 

  • Neonatus (bayi baru lahir) sebesar 7% 
  • Bayi usia 28 hari sebesar 6%. 
1. Gejala dan Penyebab Diare

Gejala diare bervariasi. Namun, gejala yang paling sering dialami oleh penderita diare adalah :

  • Perut mulas
  • Buang air besar cair (tinja encer) atau bahkan berdarah
  • Sulit menahan buang air besar
  • Pusing, lemas, dan kulit terasa kering
2. Penyebab Diare

Sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri di usus besar yang berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Namun, diare yang berlangsung lama dapat terjadi akibat peradangan di saluran pencernaan.

3. Pengobatan Diare

Pengobatan utama diare adalah  mencegah dehidrasi. Untuk pencegahannya yaitu :

  • Meminum cairan elektrolit, untuk mengganti cairan tubuh yang hilang
  • Konsumsi makanan lunak, dan suplemen probiotik
  • Pada kondisi yang lebih serius, dokter akan memberikan obat-obatan, seperti :
  • Obat antibiotik
  • Obat pereda nyeri
  • Obat yang dapat memperlambat gerakan usus
4. Pencegahan Diare
  • Selalu menjaga kebersihan diri dan makanan
  • Tidak mengkonsumsi makanan atau minum air yang belum dimasak sampai matang
  • Rajin mencuci tangan.
  • Hindari makanan pedas